Ketika poros motor putus, artinya poros motor atau komponen yang terhubung dengannya putus selama operasi. Motor merupakan penggerak vital dalam banyak industri dan peralatan, dan poros yang patah dapat menyebabkan peralatan berhenti beroperasi, yang mengakibatkan gangguan dan kerugian produksi. Artikel berikut menjelaskan penyebab putusnya poros motor.

-kelebihan muatan
Ketika motor bekerja melebihi beban terukurnya, porosnya dapat patah. Beban berlebih dapat disebabkan oleh peningkatan beban yang tiba-tiba, kegagalan peralatan, atau pengoperasian yang tidak tepat. Ketika motor tidak dapat menangani beban berlebih, material internalnya mungkin tidak mampu menahan tekanan dan akhirnya patah.
-Beban tidak seimbang
Jika beban yang tidak seimbang dipasang pada poros motor yang berputar, getaran dan gaya impak selama putaran akan meningkat. Getaran dan gaya impak ini dapat menyebabkan konsentrasi tegangan pada poros yang berputar, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan poros.
-Masalah material poros
Masalah kualitas pada material poros motor juga dapat menyebabkan kerusakan poros. Jika material poros putar tidak memenuhi persyaratan, seperti cacat, kekuatan material yang tidak memadai, atau masa pakai yang telah habis, poros tersebut akan rentan terhadap kerusakan selama pengerjaan.
-Kegagalan bantalan
Bantalan motor merupakan komponen penting yang menopang poros putar. Kerusakan atau keausan bantalan yang berlebihan dapat menyebabkan gesekan abnormal pada poros putar selama pengoperasian, sehingga meningkatkan risiko patahnya poros.
-Cacat desain atau produksi
Kerusakan poros juga dapat terjadi jika terdapat masalah dalam proses desain dan manufaktur motor. Misalnya, jika faktor perubahan beban diabaikan selama proses desain, terdapat masalah kualitas material, atau perakitan yang tidak tepat selama proses manufaktur, dan sebagainya, hal ini dapat menyebabkan struktur poros putar motor menjadi tidak stabil dan rentan terhadap kerusakan.
-Getaran dan guncangan
Getaran dan benturan yang dihasilkan motor selama pengoperasian juga akan berdampak buruk pada porosnya yang berputar. Getaran dan benturan jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan logam dan akhirnya menyebabkan kerusakan poros.
-Masalah suhu
Motor dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi selama pengoperasian. Jika suhu tidak dikontrol dengan benar dan melebihi batas toleransi material, hal ini akan menyebabkan pemuaian dan penyusutan termal yang tidak merata pada material poros, yang dapat menyebabkan fraktur.
-Perawatan yang tidak tepat
Kurangnya perawatan dan pemeliharaan rutin juga merupakan salah satu penyebab umum kerusakan poros motor. Jika debu, benda asing, dan oli pelumas di dalam motor tidak dibersihkan tepat waktu, hambatan motor akan meningkat dan poros yang berputar akan mengalami tekanan yang tidak perlu dan patah.
Untuk mengurangi risiko kerusakan poros motor, saran berikut tersedia untuk referensi:
1.Pilih motor yang tepat
Pilih motor dengan daya dan rentang beban yang sesuai dengan kebutuhan aktual untuk menghindari operasi kelebihan beban.
2.Beban keseimbangan
Saat memasang dan mengatur beban pada motor, pastikan untuk menjaga keseimbangan guna menghindari getaran dan guncangan yang disebabkan oleh beban yang tidak seimbang.
3.Gunakan bahan berkualitas tinggi
Pilih bahan poros motor berkualitas tinggi dan sesuai standar untuk memastikan kekuatan dan ketahanan terhadap kelelahan.
4.Perawatan rutin
Lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin, bersihkan benda asing dan debu di dalam motor, jaga bantalan dalam kondisi baik, dan ganti komponen yang sangat aus.
5.Kontrol suhu
Pantau suhu pengoperasian motor dan gunakan tindakan seperti radiator atau perangkat pendingin untuk mengendalikan suhu guna menghindari panas berlebih yang dapat berdampak buruk pada poros.
6.Penyesuaian dan koreksi
Periksa dan sesuaikan keselarasan dan keseimbangan motor secara teratur untuk memastikan pengoperasian dan stabilitas yang tepat.
7.Pelatihan operator
Berikan petunjuk pengoperasian dan pelatihan yang benar kepada operator untuk memastikan mereka memahami metode pengoperasian dan persyaratan pemeliharaan yang benar.
Singkatnya, kerusakan poros motor dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti kelebihan beban, beban tidak seimbang, masalah material poros, kegagalan bantalan, cacat desain atau manufaktur, getaran dan guncangan, masalah suhu, dan perawatan yang tidak tepat. Melalui langkah-langkah seperti pemilihan motor yang tepat, beban seimbang, penggunaan material berkualitas tinggi, perawatan rutin, dan pelatihan operator, risiko kerusakan poros motor dapat dikurangi dan pengoperasian normal motor serta stabilitas peralatan yang berkelanjutan dapat dipastikan.
Waktu posting: 21 Februari 2024